Proyek U-ditch di Pemda Karawang Dibongkar, Askun Desak APH Tangkap Oknum Jika SPK Terbukti Dipalsukan Sampai Curi Start

photo author
- Selasa, 7 Mei 2024 | 11:27 WIB
Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian SH,MH menyoroti Kepemimpinan Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang ditemukan sejumlah pekerjaan konstruksi pembangunan di lingkungan Pemda Karawang diduga dikerjakan tanpa adanya papan nama proyek. (foto: Yana Mulyana).
Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian SH,MH menyoroti Kepemimpinan Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang ditemukan sejumlah pekerjaan konstruksi pembangunan di lingkungan Pemda Karawang diduga dikerjakan tanpa adanya papan nama proyek. (foto: Yana Mulyana).

Libernesia.com - Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian SH,MH menyoroti Kepemimpinan Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang ditemukan sejumlah pekerjaan konstruksi pembangunan di lingkungan Pemda Karawang diduga dikerjakan tanpa adanya papan nama proyek.

Pelaksanaan pekerjaan yang berdekatan dengan perkantoran Bupati dan Sekda Karawang ini terlihat tidak rapih dan diduga asal jadi.

Baca Juga: Askun Desak Bupati Aep Evaluasi Proyek di Lingkungan Pemda Karawang yang Diduga Curi Start-Tanpa SPK

Tak hanya itu, bahkan dalam pantauan di lapangan terlihat pekerjaan U-ditch di lingkungan pemda karawang sempat dibongkar oleh sejumlah pekerja.

Sebelumnya, pekerjaan perbaikan saluran air (pemasangan cover u-dicth) yang diduga dibangun asal pasang karena tidak sesuai dengan sebagaimana seharusnya Cover U-Ditch itu dipasang, tidak ada papan proyek.

Ditambah lagi, pekerjaan pembatas taman yang juga diduga asal jadi. Dan tak terlihat papan nama proyek sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

Terpantau dilokasi, perbaikan pembantas taman di sekitar gedung Aula Husni Hamid dikerjakan dengan menggunakan batu bata.

Padahal, menurut pria yang akrab disapa Askun ini mengenai pembangunan infrastruktur seharusnya pembangunan pembatas taman itu bukan mengunakan batu bata, namun menggunakan kanstin.

"Pembantas jalan , trotoar ataupun taman, tidak bisa memakai batu bata, tetapi harus menggunakan kanstin. Mengapa?, karena misalnya, jika nanti tertabrak oleh kendaraan baik roda dua maupun empat, tetap kuat," terangnya.

Maka dia meminta kepada pemerintah daerah maupun pemborong untuk membongkar pengerjaan yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut.

"Kalau bata bisa langsung hancur, meski hanya tersenggol sedikit saja. Lebih baik bongkar saja. Sayang buang-buang anggaran kalau asal jadi begitu,"
ucapnya lagi.

Pertanyaannya kemudian, dimanakah peran pengawasan pemerintah daerah dalam hal ini dinas ataupun bidang terkait, sehingga pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bisa seperti itu?.

Baca Juga: Diduga Tak Sesuai, Askun Desak Pemkab Bongkar Pengerjaan Pembatas Taman yang Dikerjakan Pakai Bata Bukan Kanstin

Atau apakah memang, Rencana Anggran Biaya (RAB) yang telah ditentukan memang seperti itu?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yana Mulyana Libernesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X