Diduga Tak Sesuai, Askun Desak Pemkab Bongkar Pengerjaan Pembatas Taman yang Dikerjakan Pakai Bata Bukan Kanstin

photo author
- Kamis, 2 Mei 2024 | 15:31 WIB
Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian SH,MH menyoroti Kepemimpinan Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang ditemukan sejumlah pekerjaan konstruksi pembangunan di lingkungan Pemda Karawang diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak pelaksana (pemborong). (foto: Yana Mulyana).
Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian SH,MH menyoroti Kepemimpinan Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang ditemukan sejumlah pekerjaan konstruksi pembangunan di lingkungan Pemda Karawang diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak pelaksana (pemborong). (foto: Yana Mulyana).

Libernesia.com - Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian SH,MH menyoroti Kepemimpinan Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang ditemukan sejumlah pekerjaan konstruksi pembangunan di lingkungan Pemda Karawang diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak pelaksana (pemborong).

Pelaksanaan pekerjaan yang berdekatan dengan perkantoran Bupati dan Sekda Karawang ini terlihat tidak rapih dan diduga asal jadi.

Baca Juga: Pekerjaan Pembatas Taman Pemda Karawang Dikerjakan Pakai Batu Bata, JMM Desak Bupati Evaluasi

Sebelumnya, pekerjaan perbaikan saluran air (pemasangan cover u-dicth) yang diduga dibangun asal pasang karena tidak sesuai dengan sebagaimana seharusnya Cover U-Ditch itu dipasang, tidak ada papan proyek.

Ditambah lagi, pekerjaan pembatas taman yang juga diduga asal jadi. Dan tak terlihat papan nama proyek sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

Terpantau dilokasi, perbaikan pembantas taman di sekitar gedung Aula Husni Hamid dikerjakan dengan menggunakan batu bata.

Padahal, menurut pria yang akrab disapa Askun ini mengenai pembangunan infrastruktur seharusnya pembangunan pembatas taman itu bukan mengunakan batu bata, namun menggunakan kanstin.

"Pembantas jalan , trotoar ataupun taman, tidak bisa memakai batu bata, tetapi harus menggunakan kanstin. Mengapa?, karena misalnya, jika nanti tertabrak oleh kendaraan baik roda dua maupun empat, tetap kuat," terangnya.

Maka dia meminta kepada pemerintah daerah maupun pemborong untuk membongkar pengerjaan yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut.

"Kalau bata bisa langsung hancur, meski hanya tersenggol sedikit saja. Lebih baik bongkar saja. Sayang buang-buang anggaran kalau asal jadi begitu,"
ucapnya lagi.

Pertanyaannya kemudian, dimanakah peran pengawasan pemerintah daerah dalam hal ini dinas ataupun bidang terkait, sehingga pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bisa seperti itu?.

Atau apakah memang, Rencana Anggran Biaya (RAB) yang telah ditentukan memang seperti itu?

Ia juga menyayangkan pembangunan di kantor Pemerintahan Kabupaten yang seharusnya jadi contoh yang baik. Justru malah mencerminkan kualitas pembangunan yang tidak berkualitas.

"Kok seperti pekerjaan proyek di pelosok, yang suka ada dipemberitaan media, padahal inikan gedung bupati juga sekda," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yana Mulyana Libernesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X