Situasi itu melahirkan frustasi dan semakin menguat semangat nasionalisme-rasis di kalangan warga Jerman.
Kelompok nasionalisme-rasis di Jerman itu sebenarnya muncul sejak akhir abad ke-19, saat itu masyarakat tengah ramai menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman.
Tidak sedikit juga yang menentang Republik Weimar, sebuah pemerintahan demokratis yang baru di Jerman dari Perjanjian Versailles.
Pada tahun 1919, seorang nasionalis Jerman, Anton Dexler mendirikan sebuah Partai Buruh.
Dexter superioritas bangsa Jerman di Eropa dan berani mengklaim masyarakatnya sebagai bagian dari ras Arya.
Hitler kemudian bergabung dengan Partai Buruh Jerman pada pertengahan September tahun 1919, sebagai pemimpin propaganda.
Bersama Hitler, Partai Buruh Jerman perkembangan pesat dan anggotanya bertambah banyak.
Dalam setiap pidatonya, Hitler selalu mencela Perjanjian Versailles dan mengeluarkan kata-kata antisemitisme, ungkapan yang cenderung menyalahkan Yahudi atas masalah-masalah politik di Jerman.
Pada tahun 1920, nama Partai Buruh itu diubah oleh Hitler menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman (NAZI).
Partai Nazi Berhasil Rebut Kursi di Parlemen Jerman
Pada Pemilu Jerman 1932, Partai Nazi yang diusung Hitler berhasil merebut 230 dari 608 kursi di Parlemen Jerman.
Kemudian pada tahun 1933, Hitler diangkat menjadi pemimpin di Jerman dengan masa pemerintahan periode 1933-1945, sebuah periode yang dikenal sebagai Nazi Jerman atau Reich III.
Pada masa kekuasaan Hitler itu, Nazi menjadi partai tunggal di Jerman menerapkan berbagai kebijakan yang kontroversial bagi negara-negara lain di Eropa.
Hitler bersama Nazi meyakini bahwa bangsa Jerman adalah ras unggul, sedangkan kaum Yahudi, sebagai penderita cacat mental dan fisik
Adapun bangsa komunis yang dinilai sebagai ras inferior yang harus dimusnahkan.
Artikel Terkait
Menuju Karawang Emas, Joyo Jadi Calon Ketua KONI Karawang yang Inovatif
Selain Jadi Temuan BPK Kepsek SMPN 3 Tirtamulya Akui Tak Dapat Perabot dari Pemborong RKB Senilai Rp 1,4 Miliyar
PMI: Donor Darah Pupuk Kujang Tambah Stok Darah Karawang di Awal Tahun
Jelang Kepulangan Coach STY dari Tanah Air Menuju Korsel, dari Keinginan Balas Budi hingga 'Masalah' yang Belum Selesai