Salah satu kelompok yang beraksi yakni aliansi 'Hand in Hand' yang menyerukan unjuk rasa melawan partai AfD dan kelompok Neo Nazi.
"Melarang AfD dan mencabut hak-hak dasar anggota terkemuka di Jerman merupakan beberapa tindakan yang diserukan oleh para pengunjuk rasa dan politisi," tulis The Guardian terkait aksi tersebut.
Selain rencana deportasi massal, kelompok Neo Nazi juga dianggap meresahkan bagi warga Jerman karena telah melakukan serangan teror.
Mendagri Jerman: Teror dari Kelompok Neo Nazi Sangat Memalukan
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser menuturkan pihaknya menyetujui rancangan undang-undang untuk mendirikan yayasan di Berlin terkait serangan teror Neo Nazi.
"Pembunuhan oleh teroris Neo Nazi dan kegagalan negara untuk menyelidikinya dengan benar tetap menjadi aib bagi negara kita," tegas Nancy sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency dalam artikel yang tayang pada November 2024 lalu.
"Perlakukan pihak berwenang terhadap keluarga korban sebagai tersangka, alih-alih mengejar pelakunya, kasus serangan teror itu menjadi hal yang sangat memalukan," tandasnya.
Anadolu Agency mencatat serangan teror dari kelompok Neo Nazi yang diklaim pemerintah Jerman telah membunuh 10 korban dalam rentang waktu tahun 2000-2007.
Sebagian besar korban itu berasal dari Turki, dengan kasus pengeboman dan perampokan di Jerman.
Hingga kini, motif kasus terorisme yang berasal dari kelompok Neo Nazi itu belum terpecahkan.***
Artikel Terkait
PMI: Donor Darah Pupuk Kujang Tambah Stok Darah Karawang di Awal Tahun
Jelang Kepulangan Coach STY dari Tanah Air Menuju Korsel, dari Keinginan Balas Budi hingga 'Masalah' yang Belum Selesai
'Hormat Nazi' Elon Musk di AS: Tanda Kebangkitan Kelompok Buruh yang Telah Lama Dibangun sang Diktator Jerman, Adolf Hitler?
3 Fakta Terkini Banjir Bandang di Jateng, dari Puluhan Warga Grobogan Mengungsi hingga 23 Desa Wilayah Kendal Terendam!