“Riset ini sebagai persiapan menatap pembuatan pabrik NPK nitrat. Sehingga, saat pabrik mulai operasi, kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas baik,” ujar Maryono.
Pembuatan pupuk NPK nitrat juga bernilai strategis. Sebab, pupuk jenis tersebut belum banyak diproduksi di Indonesia. Seperti diketahui, selama ini, untuk memenuhi kebutuhan NPK nitrat nasional yang mencapai sekira 500 ribu ton, masih melalui impor dari negara-negara Eropa, dan Cina.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pupuk Kujang Uji Coba Produksi Hybrid Green Ammonia untuk Kurangi Emisi Karbon
Alhasil, Pupuk Kujang selaku anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero) akan menjalankan penugasan membuat satu pabrik NPK nitrat di Cikampek. Pabrik tersebut rencananya akan memiliki kapasitas produksi sekira 100 ribu ton per tahun.
Adapun proses pembangunannya direncanakan dimulai di akhir tahun 2025.
Selain meninjau kebun riset Kujang Kampioen, Aminuddin Ma’ruf juga meninjau stok pupuk di fasilitas pengantongan Pupuk Kujang.
Berdasarkan pendataan hingga Kamis petang, 6 Februari 2025, stok pupuk subsidi mencapai 133.671 ton. Terdiri dari Urea sebanyak 99.191,4 ton, NPK sebanyak 29.056,9 ton, dan organik sebanyak 5.422,6 ton. Adapun pupuk non subsidi mencapai 10.218,9 ton. Terdiri dari NPK sebanyak 2.661,6 ton dan Urea sebanyak 7.557,3 ton.***
Artikel Terkait
Alumni Siswa SMK Muhammadiyah Cikampek 1 Terpaksa Jaminkan BPKB Motor untuk Ambil Ijazah
SMKN 1 Tirtamulya Kembali Borong Prestasi PMR Young Volunteer Competition 2025
Pertama di Indonesia, Pupuk Kujang Uji Coba Produksi Hybrid Green Ammonia untuk Kurangi Emisi Karbon
Tagih Janji Dedi Mulyadi, Orangtua Siswa SMK Muhammadiyah Cikampek 1 Jaminkan BPKB Motor untuk Tebus Ijazah
Joyo Wiroso Jadi Kandidat Pertama yang Mendaftar Ketua KONI Karawang