Mensesneg RI itu meminta masyarakat memaklumi kinerja pemerintah yang baru memulai kerja-kerjanya setelah baru saja dilantik pada Oktober 2024 lalu.
"Pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo juga baru 100 hari, baru sekian bulan, banyak sekali masalah, tapi Anda perhatikan bahwa kita terus-menerus mencari cara, mencari solusi, kan begitu," ujar dia.
"Bahwa itu belum bisa menyenangkan semua pihak, mungkin ada pihak-pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa," sambungnya.
Lebih lanjut, Prasetyo juga meminta massa aksi lebih memahami hal yang dituntut yakni penolakan efisiensi anggaran terkhusus anggaran pendidikan dan kesehatan.
Dia menegaskan efisiensi anggaran tidak akan mengganggu kinerja kementerian dan lembaga terkait meski sejumlah pos anggaran dipangkas.
"Jadi jangan digeser ke 'wah efisiensi ini seolah-olah akan mengganggu kinerja, seolah-olah memberatkan masyarakat'. Tidak begitu semangatnya itu," ujar dia.
Hormati Aspirasi Mahasiswa BEM SI
Hadi juga mengatakan Presiden Prabowo tidak keberatan dengan aksi yang dihadiri ribuan demonstran tersebut.
Mensesneg RI itu mengklaim Prabowo telah terbiasa menyampaikan dan menerima aspirasi sejak sebelum menjadi presiden.
"Kami dulu sebelum diberi amanah oleh rakyat untuk memerintah, kita berjuang di jalur politik," terang Hadi.
"Sudah biasa itu menghadapi yang aspirasi-aspirasi dan kita sangat menghormati," tandasnya.***
Artikel Terkait
Stafsus ‘Gemuk’ di Era Efisiensi Anggaran, Istana Beralasan Begini
Pelantikannya Menuai Pro-Kontra, Deddy Corbuzier Tegas Tak akan Ambil Gajinya Sebagai Stafsus Presiden
Pupuk Kujang Tingkatkan Kemampuan Kader Posyandu Melalui Program Sekar Intan
Ramainya Tren KaburAjaDulu, Istana: Merantau ke Luar Negeri Harus Punya Skill