Saat ditanya tentang berbagai spekulasi yang beredar di media mengenai kondisi Vatikan, Kardinal Parolin menyatakan,
"Sejujurnya, saya tidak mengetahui adanya manuver semacam itu, dan dalam hal apa pun, saya berusaha untuk tidak terlibat. Saya pikir dalam situasi seperti ini, wajar jika muncul rumor atau komentar yang keliru—hal ini bukan sesuatu yang baru. Namun, saya belum mendengar adanya gerakan khusus terkait hal ini,” jelas Parolin.
Kardinal Parolin, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Burkina Faso, mengatakan bahwa dia telah meminta izin untuk mengunjungi Paus di rumah sakit.
"Namun saat ini lebih baik jika ia tetap dalam perlindungan dan membatasi jumlah kunjungan agar bisa beristirahat dengan maksimal, sehingga pengobatan dapat lebih efektif," ujarnya.
Sementara itu, Prefek Dikasteri untuk Doktrin Iman, Kardinal Víctor Manuel Fernández, dalam wawancara dengan surat kabar Argentina La Nación, menegaskan bahwa tidak ada tekanan dari kelompok tertentu yang meminta Paus untuk mundur.
"Saya tidak melihat adanya tekanan semacam itu. Saya juga tidak melihat ada lebih banyak diskusi mengenai kemungkinan pengganti dibandingkan tahun lalu—tidak ada yang luar biasa dalam hal ini," ungkapnya.***
Artikel Terkait
Nikita Mirzani Resmi Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik, Ini 5 Kasus Hukum yang Pernah Membuatnya Berhadapan dengan Kepolisian
Naik 6% dari Tahun 2024, KAI Total Sediakan 4,5 Juta Kursi Kereta untuk Mudik Lebaran 2025
Pramono Anung Siap Pimpin 55 Kepala Daerah yang Tunda Retret, Hasto Wardoyo: Jadwalnya akan Diatur
Sakitnya Hotman Paris saat Jadi Saksi Kasus Razman Disebut Ketulah, Firdaus Oiwobo: Yang Lu Lawan Tuh Cucu Sultan