Libernesia.com - Isu tentang reshuffle Kabinet Merah Putih kembali terangkat.
Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa reformasi 1998 buka sesuatu yang harus diperingati, namun harus diulangi.
Caranya adalah dengan melakukan reshuffle pada kabinet yang saat ini berada di pemerintahan.
Baca Juga: Viral Dana Pinjol Ditransfer Tanpa Pengajuan, OJK Panggil dan Periksa Rupiah Cepat
“Tugas presiden mengganti mereka yang tidak bicara tentang sosialis dan itu namanya perubahan paradigma baru,” kata Rocky Gerung saat hadir di acara peringatan reformasi 1998 di Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025.
“Jadi sekali lagi ada kesempatan bagi kita untuk mengulangi energi reformasi, kita ingin bukan memperingati reformasi, tapi mengulangi reformasi,” terangnya.
Mengenai munculnya isu reshuffle, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa semua itu adalah kewenangan milik Presiden Prabowo.
“Kewenangan semua itu adalah hak prerogatif Bapak Presiden,” kata Bahlil kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 22 Mei 2025.
Oleh karena itu, ia tidak ingin melakukan hal-hal yang tidak berada di dalam naungannya, termasuk mengenai reshuffle kabinet.
“Kita itu jangan berpikir bertindak melewati batas kewenangan,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Istana sendiri belum buka suara terkait isu reshuffle kabinet ini.
***
Artikel Terkait
Pembelaan Budi Arie saat Terseret Dugaan Melindungi Situs Judol hingga Dapat Jatah 50 Persen: Tuhan Tidak Tidur
Update Kasus Korupsi Bos Sritex: Kejagung Sita Barang Bukti di Kediaman Iwan Lukminto
Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Identik, Ini Bukti dan Hasil Pemeriksaannya
Viral Dana Pinjol Ditransfer Tanpa Pengajuan, OJK Panggil dan Periksa Rupiah Cepat