Tegaskan Dirinya Tidak Pernah Melarang Jamaahnya untuk Pergi Haji, Panji Gumilang: Bukan Begitu Narasinya

Libernesia - Pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang bantah soal tuduhan bahwa dia melarang jamaahnya untuk beribadah di tanah suci. Ia menyatakan bahwa yang narasi yang dia katakan bukan soal larangan untuk beribabadah di tanah suci, melainkan untuk mencintai tanah air Indoneisia yang suci.

"Jadi bukan begitu narasinya. Saya menyampaikan pada anak didikku, pahamilan negaramu adalah tanah suci," kata Panji dalam acara Kick Andy yang diselenggarakan Metro TV dikutip Libernesia, Rabu (5/7/23). 

Panji menjelaskan pada anak didiknya bahwa banyak orang yang ingin mati di tanah suci karena mereka tidak paham terhadap lagu kebangsaan negaranya yang sudah dicetuskan oleh para pendiri bangsa. 

"Di Indonesia ini banyak orang yang pergi haji, ingin mati di tanah suci. Karena apa? Karena mereka tidak paham anthem (lagu) negaranya, sedangkan itu sudah dicetuskan 1928 oleh bangsanya sendiri," lanjutnya. 

Ia juga menjelaskan bahwa Indoensia menjadi tanah suci karena telah mengumpulkan sampel-sampel tanah yang ada di tanah suci seperti Maitul Maqdis, Mekah, dan Madinah.

"(bangsanya sendiri) yang mengambil kumpulan tanah suci yang ada di timur tengah. Baitul Maqdis tanah suci, Makkah al-Mukaromah tanah yang mulya, Madinah al-Munawwaroh tanah yang bersinar," katanya. 

Baca Juga: Soal Khatib Perempuan, Panji Gumilang Nyatakan Perempuan Berhak Menyampaikan Pesan Keagamaan di Mimbar

Panji menegaskan bahwa semua  sifat tanah suci yang disebutkan dimiliki oleh tanah air Indonesia. 

"Itu semua ada. Tanah yang mulya, tanah kita yang kaya, Indonesia tanah berseri. Ini namanya tanah suci," lanjut Panji dengan tegas. 

Hal tersebut merupakan bentuk pendidikan Panji agar tertanam dalam bangsa Indonesia bahwa negaranya memiliki tanah yang suci.

"Ini supaya tertanam bahwa kita ini mempunyai negara yang dikatakan tanah suci, tanah sakti tanah berseri," ujarnya. 

Panji ingin memberikan pengertian bahwa bangsa Indonesia ini banyak orang yang tidak mengerti terhadap bangsanya dan malah ingin mati di tanah suci yang jauh. 

Ia menegaskan bahwa semua itu bukan bentuk larangannya terhadap peribadahan haji. Karena itu bukan maksud dari narasi yang disampaikan Panji. 

"Saya ingin memberikan pengertian seperti itu, bukan melarang naik haji," bantah Panji.