umum

Dituding Lakukan Pencemaran Sungai, Begini Kata HRD PT Sanfu

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:16 WIB
Terkait pencemaran lingkungan sungai Citarum atau sungai Cilamaya yang diduga dilakukan oleh PT kertas yang berada di daerah Purwakarta dan Subang, (foto: istimewa).

Libernesia.com - Terkait pencemaran lingkungan sungai Citarum atau sungai Cilamaya yang diduga dilakukan oleh PT kertas yang berada di daerah Purwakarta dan Subang, salah satu PT yang memproduksi kertas untuk sembahyang yang berada di Purwakarta PT Sanfu membantah dugaan tersebut.

HRD PT sanfu Purwakarta, Tri Haryanto mengatakan, untuk keluar masuk air ke PT sanfu semuanya sudah melalui uji laboratorium dan hasil uji laboratorium setiap satu bulan sekali diserahkan kepada Dinas LH Purwakarta.

Baca Juga: Pj Wali Kota Sukabumi Kembali Tegaskan Soal Netralitas ASN di Pilkada Serentak

"Setau saya semuanya sudah uji lab, jadi kalau ada yang bilang PT sanfu membuang limbah ke sungai Cilamaya itu tidak benar dan kami dapat menjamin hal tersebut," bantahnya.

Padahal, sambungnya, ada 6 perusahaan yang memproduksi kertas di daerah Purwakarta dan Subang dan sanfu adalah salah satunya.

"Saya baru kalau di PT sanfu, tapi setahu saya info dari senior disini yang sudah keluar memang kebanyakan masyarakat selalu menyebut PT sanfu penyebab tercemar nya sungai Cilamaya. Tapi kami punya WTP dan semuanya lengkap termasuk data laboratorium yang kami lakukan," jelasnya.

Disampaikannya, untuk jenis barang yang diproduksi oleh PT sanfu adalah kertas untuk sembahyang agama kongwucu dan sisa produksi kami daur ulang.

"Bahkan untuk air yang kita ambil itu bisa dipakai sampai 3 kali pemakaian. Karena kami terus daur ulang, Selain menghemat cost produksi itu juga bisa membuktikan kalau kami sebelum mengalirkan air sisa produksi ke sungai terlebih dahulu di treatment di WTP," jelasnya.

Sementara itu, Kabid HI Saket Disnaker Purwakarta mengatakan, PT sanfu berdiri tahun 2000 dengan jumlah karyawan sebanyak 288 orang dan memproduksi kertas untuk sembahyang.

"Kalau untuk masalah limbah bisa langsung menanyakan ke dinas LH. Tapi sampai saat ini yang jelas PT sanfu masih produksi aktif dan karyawan nya semakin sedikit," jelasnya.

Bidang Pengendalian dan pencemaran lingkungan hidup Dinas LH Purwakarta belum bisa memberikan keterangan. Karena kabidnya yang sedang mengikuti Diklat dan pejabat yang diberikan tugas sedang keluar. "Tadi si ibunya ada, tasnya juga ada. Tapi sedang keluar kayaknya mah sedang rapat di Pemda," kata salah satu pegawai DLH Purwakarta yang mengaku bernama Tami.***

Tags

Terkini