Libernesia.com - Upaya pemerintah melakukan monotoring terkait adanya laporan kos-kosan yang diduga sering digunakan maksiat ternyata bukan tak jarang dilakukan.
Melalui kelurahan bahkan pemilik kos-kosan sempat beradu mulut dengan pemerintah jika adanya laporan tersebut.
"Terkadang bahasa dari pemilik kost asli pribumi. Masa gak percaya ka saya," terang pak lurah ave maman.
Baca Juga: Sempat Ditegur Kelurahan, Pemilik Kos-kosan Guro 2 Karawang Malah Bilang Begini
Bahkan kata dia, pemerintah melalui kelurahan kerap melakukan sosialisasi dan memberikan intruksi kepada setiap RT maupun RW untuk melakukan monitoring.
"Sebenaranya kepala kelurahan sudah memberikan intruksi kepada RTRW agar selalu memonitor orang yang ngekost dilingkungannya itu sering disampaikan saat minggon. Kadang saya sampaikan saat sambutan dikegiatan acara maulid nabi," ungkapnya.
Saat ini pihaknya tengah melakulan pendataan pengontrak di wilayahnya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
"Kelurahan hari ini lagi mendata pengontrak diwilayah johar terminal elf jadi blm masuk ke area itu. Dan saya sudah perintahkan kepada RTRW untuk pemilik kost apabila ada pasangan cewek cowok agar syaratnya surat nikah," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kos-kosan yang berada di lokasi gang kecil Guro 2, RW 023, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang diduga menjadi sarang maksiat.
Baca Juga: Memalukan, Kos-kosan Diduga Milik ASN Karawang yang Berlokasi di Guro 2 Jadi Sarang Maksiat
Tempat kos tersebut yang seharusnya menjadi tempat investasi malah disalahgunakan oleh para pengekos menjadi sarang maksiat.
Para pengekos itu mengekos dengan tarif bulanan, dimana mayoritas yang menyewa adalah pasangan bukan suami istri, bahkan ada juga wanita karir.
Hal itu terungkap setelah kosan yang berada di gang kecil Guro 2 itu terlihat oleh warga, akan bisingnya kosan tersebut.
Kondisi terkini Kos yang terlihat menjadi tempat mesum para pasangan muda-mudi di Karawang, pada Jumat (2/6/23) kemarin.