“Fitria minta dipulangkan kembali ke Indonesia, malah dijual lagi ke agensi lain ke Bahrain. Sekarang Fitria (bekerja) di Bahrain sudah dua minggu lebih,” katanya.
Baca Juga: Uang Rakyat Rp 5 Miliar Dialokasikan untuk Belanja Pembelian Excavator Dinas PUPR Karawang
“Bahkan menurut Fitria, agensi yang ada di Indonesia minta disediakan uang Rp 40 juta agar bisa dipulangkan (ke Indonesia),” sambung Ali.
Majikan barunya di Bahrain bertindak setali tiga uang dengan majikan sebelumnya. Fitria mengaku diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan untuk membuat video permintaan tolong, Fitria harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi di kamar mandi saat majikannya tidur.
Baca Juga: Waduh Menkes Umumkan Satu Orang Terkonfirmasi Positif Virus Omicron
Ali dan organisasi sudah melakukan berbagai cara untuk membantu Fitria. Ia sudah menyurati Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Bahrain. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pusat dan provinsi Jawa Barat juga sudah dimintai tolong.
Namun Ali mengaku memang belum berkoordinasi dengan pemerintah daerah Karawang, tempat asal Fitria.
Baca Juga: Hakim Tunda Sidang Putusan Chang Yung Ching Mantan Suami Valencya
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan keluarga Fitria di Karawang. Kami di organisasi kan melakukan pendampingan permasalahan TKI harus disertai aduan dari keluarga, baru kami tangani. Kemarin suaminya sudah menelepon saya,” sambung Ali.
Sementara itu terpisah, Staf Pelaksana Pengaduan Kasus pada Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Karawang Ahmad Sogiri mengaku belum menerima laporan perihal masalah yang menimpa Fitria. Ia juga mengaku dinas belum mengetahui video viral Fitria.
Baca Juga: Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Batujaya Capai Ratusan Juta Rupiah, Ini Kata Camat
“Belum ada info, tapi nanti kami akan coba tindaklanjuti,” katanya singkat melalui pesan WhatsApp, Kamis (16/12).***