Libernesia.com - Cuaca ekstrem diperkirakan masih bakal terjadi hingga beberapa waktu kedepan. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan bencana.
Satgas Penanggulangan Bencana Kecamatan Tempuran Mochamad Guntur Gumelar menyebut, bencana puting beliung di terjadi di Tempuran awal tahun lalu menyebabkan seratusan rumah rusak. "Bantuan pun sudah datang dari BPBD dan Dinas Sosial," jelasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin mengimbau masyarakat Karawang untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dalam beberapa hari mendatang. Yasin mengatakan, informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan lebat dan angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat, termasuk Karawang.
Baca Juga: Uang Rakyat Rp 631 Juta Dianggarkan untuk Makan Minum Rapat Pejabat BKPSDM Karawang
“Beberapa hari ke belakang angin puting beliung terjadi di beberapa kecamatan seperti Cilamaya Kulon, Tempuran dan kecamatan lainnya. Beberapa rumah rusak ringan, jadi kami imbau masyarakat agar waspada,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, fenomena La Nina masih mengintai wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Jabar. Fenomena La Nina merupakan fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Efek dari fenomena La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan bulanan di Pulau Jawa, dengan akumulasi curah hujan bulanan dapat meningkat hingga 70 persen.
Baca Juga: BKPSDM Karawang Anggarkan Belanja Baju Batik Rp 469 Juta untuk Pensiunan di Tahun 2021
"La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya," paparnya.***