Libernesia.com - Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang.
Rapat tersebut membahas sejumlah hal berkaitan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) serta capaian vaksinasi. Seperti diketahui, mulai 3 Februari hingga 19 Februari 2022, PTM sementara diganti kembali dengan sistem pembelajaran daring atau jarak jauh, mengingat angka penderita virus covid-19 varian omicron di Kabupaten Karawang meningkat.
Baca Juga: Proyek Gedung LAB Unsika II Habiskan Dana Rp 79 Miliar, Ini Dendanya Jika Tidak Selesai
Kepada Disdik, Bupati menyampaikan arahanya. Pertama, PTM akan dievaluasi setiap dua minggu sekali. Bupati mengatakan, jika setelah dievaluasi diketemukan klaster sekolah, maka PTM terpaksa harus dihentikan secara total.
"Sementara ini pengaturan PTM bisa dengan cara seminggu PTM seminggu PJJ. Pembelajaran diikuti oleh 50 persen kapasitas sekolah. Tidak ada kegiatan di luar jam pelajaran. Orang tua wajib menjemput anaknya. Guru dan Kepsek bertanggung jawab penuh atas PTM siswa siswinya. Kalau setelah dievaluasi tanggal 19 Februari landai, silakan gunakan skenario ini. Namun jika angka kenaikan diatas 10 persen, mau tidak mau kembali menerapkan pembelajaran daring," papar Bupati.
Sementara kepada pihak Dinkes, Bupati meminta diadakan acak antigen kepada guru guru setiap minggunya. Hal tersebut terbilang sangat penting untuk menjaga agar kondisi selalu dalam keadaan baik.
Baca Juga: Pengadaan Elektronik Gedung Lab Unsika Telan Anggaran Rp 5,9 Miliar
"Dibantu juga penilik dan koordinator wilayah (korwil) dari Disdik untuk memberikan pengawasan kepada guru dan kepseknya," ucapnya.
Selama dua minggu sekolah dihentikan, lanjut Bupati, ia meminta Dinkes mempercepat dosis kedua untuk anak anak.
"Selama dua minggu tidak ada tatap muka, pastikan vaksin semua beres dan jangan ada kerumunan," katanya.
Selain itu, Bupati juga meminta ruang isolasi terpusat (isoter) untuk segera dipersiapkan sebagai langkah antisipasi membludaknya jumlah pasien omicron.
"BLK di Disnaker, Al-Jihad Islamic Centre, Mes Persika coba langsung dicek. Bila diperlukan juga koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk berkomunikasi dengan pihak hotel. Hotel khusus untuk antisipasi karyawan perusahaan," ujarnya.***
Artikel Terkait
Pengadaan Elektronik Gedung Lab Unsika Telan Anggaran Rp 5,9 Miliar
Ngeyel Gelar Kegiatan di Kampus, 35 Mahasiswa Unsika Positif Covid - 19
Pengadaan Meubelair Gedung Lab Unsika Telan Anggaran Rp 2,9 Miliar
Kampus Unsika Ditutup Sementara Lantaran Mahasiswa Banyak yang Terpapar Virus Omicron