Kemudian, berkas tersebut akan diteruskan ke petugas penyuluh lapangan. Lalu dilakukan tahap verifikasi oleh petugas dinas pertanian setempat. Beberapa data yang akan melalui tahap verifikasi meliputi NIK, komoditas, luas lahan bahkan jenis pupuk yang dibutuhkan.
Setelah semuanya beres, kartu tani bisa langsung diberikan pada petani yang sudah mendaftar.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Pangandaran, Nyalip Ngga Dapet Pengendara Motor Tewas Tergilas Truk Tronton
4. Membeli Pupuk Subsidi dengan Menggunakan Kartu Tani
Setelah kartu tani sudah di tangan, langkah selanjutnya adalah memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Pemanfaatan kartu tani ini agak berbeda dengan kartu atm atau Kartu Indonesia Pintar yang bisa digunakan dengan penarikan. Kartu tani hanya digunakan secara manual.
Untuk membeli pupuk bersubsidi, para petani harus membawa langsung kartu taninya ke toko resmi atau kios. Toko atau kios pupuk resmi ini akan dilengkapi dengan mesin EDC (Eletronic Data Capture).
Baca Juga: Polisi Serahkan Kasus Pinjol Ilegal ke Kejaksaan Tinggi Jabar
Setelah itu, kartu tani diperlihatkan ke petugas toko atau kios tersebut. Lalu, petugas yang akan menggesekkan kartu tani ke alat EDC. Selanjutnya, para petani sudah bisa memilih pupuk yang diinginkan dan disesuaikan dengan kuota yang tersedia.
Itulah penjelasan singkat terkait manfaat, syarat pembuatan, cara membuat serta bagaimana cara menggunakan kartu tani. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba!.***
Artikel Terkait
Jual Beli Proyek Terjadi di Dinas PRKP Kabupaten Karawang, Pengusaha Asal Bekasi Kena Tipu Pejabat
Kecelakaan Maut di Pangandaran, Nyalip Ngga Dapet Pengendara Motor Tewas Tergilas Truk Tronton
Ini Tips Para Ahli Soal Budidaya Pepaya California Agar Hasil Panen Melimpah
SMK Kesehatan Kepribadian Telah di Buka, Yuk Buruan Daftar
Pertamina Menaikan Harga Pertamak Turbo, Dexlite dan Pertamak Dek