Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Dianggap Berbahaya, Cek Resiko dan Gejalanya
Pakar medis, termasuk WHO, memperingatkan sebelum varian baru ini dipahami lebih baik sebaiknya tidak ada reaksi yang berlebihan.
Namun, dunia sudah merasa gelisah dan khawatir akan terjadi yang terburuk setelah Covid 19 muncul selama dua tahun ini dan memicu pandemi.
“Kita harus bergerak cepat dan secepat mungkin,” kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid kepada anggota parlemen.
Baca Juga: Ramalan Jayabaya Tentang Letusan Gunung Semeru
Omicron kini telah teridentifikasi pada wisatawan yang menuju ke Belgia, Hong Kong dan Israel serta di Afrika selatan.
Masih belum ada indikasi jelas apakah varian baru ini menyebabkan penyakit yang lebih parah, karena tidak ada gejala dari beberapa yang terinfeksi.
Meskipun beberapa perubahan genetik tampak mengkhawatirkan, masih belum jelas seberapa besar ancaman yang dibawa virus ini kepada masyarakat.
Baca Juga: Korban Letusan Gunung Semeru 13 Orang Meninggal Dunia
"Hal terakhir yang dibutuhkan oleh kami adalah varian baru yang membawa lebih banyak masalah," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.
Baru-baru ini, negara-negara di Uni Eropa mengalami lonjakan kasus besar Covid 19. Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen memperingatkan agar penerbangan ditangguhkan sampai memahami bahaya dari varian Omicron.
Dilaporkan bahwa negara Uni Eropa pertama yang mencatatkan kasus varian baru ini adalah Belgia.
"Ini varian yang mencurigakan," kata Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke.
"Kami tidak tahu apakah itu varian yang sangat berbahaya," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Jadwal TV Indosiar Minggu 5 Desember 2021, BRI Liga 1 Arema Malang vs Bali United
Ini Resep Tumis Kangkung Terasi yang Wajib Dicoba
Korban Letusan Gunung Semeru 13 Orang Meninggal Dunia
PT. Waskita Beton Digugat PT. Artha Mulia Beton Lantaran Tidak Penuhi Kewajiban
Ramalan Jayabaya Tentang Letusan Gunung Semeru