Libernesia.com - Demam berdarah merupakan penyakit yang umum terjadi di negara beriklim tropis, seperti di Indonesia. Kasus penyakit ini pun akan semakin tinggi ketika memasuki musim hujan.
Namun, gejalanya yang berupa demam dan nyeri otot seringkali dikira hanya gejala flu biasa. Itulah yang membuat penyakit ini seringkali terlambat ditangani. Lantas, kapan sebaiknya cek demam berdarah dilakukan saat demam? Yuk, cari tahu di sini!
Baca Juga: Bupati Karawang Buka Puasa Bersama Santri Ponpes Al Ikhlas Tanjungpura
Demam berdarah (DB) adalah infeksi virus yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit tersebut seringkali tidak menimbulkan gejala atau hanya gejala yang ringan yang mirip gejala flu, yaitu demam, meriang, dan sakit kepala. Gejala tersebut biasanya bisa bertahan sampai satu minggu.
Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan bagi orang yang mengalami gejala demam berdarah dan baru saja bepergian ke negara atau wilayah di mana penyakit tersebut umum terjadi.
Gejala DB biasanya muncul 4-7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.
Kamu pun dianjurkan untuk cek demam berdarah bila mengalami gejala berikut:
Tiba-tiba demam tinggi.
Kelenjar bengkak.
Ruam di wajah.
Sakit kepala parah dan/ atau nyeri di belakang mata.
Nyeri sendi dan otot.
Mual dan muntah.
Artikel Terkait
Polresta Bandung Ungkap Tindak Pidana Perampasan dan Pengancaman Mata Elang
Tim Si Jalak Presisi Polresta Bandung Berhasil Gagalkan Perang Sarung di Baleendah
Kapolres Bogor Bersama Bhayangkari dan Personil Jajaran Polres Bogor Laksanakan Bagi-nagi Takjil Gratis Kepada Warga
Bupati Karawang Buka Puasa Bersama Santri Ponpes Al Ikhlas Tanjungpura