Libernesia.com - Jaringan Masyarakat Madani (JMM) meminta Dinasnaker Karawang untuk segera mengusut kasus dugaan permainan loker yang terjadi di perusahaan.
Ketua Jaringan Masyarakat Madani, Didi Suheri M.Sos menyoroti adanya dugaan kecurangan yang sempat dilakulan oleh salah satu perusahaan di karawang.
Baca Juga: Ratusan Pensiunan ASN Karawang Dukung Pencalonan Acep Jamhuri di Pilkada 2024
"Beberapa bulan kemarin informasinya saya baca di berita mereka (Disnaker) mau melakukan kroscek ke perusahaan tapi sampai sekarang hasilnya belum ada. Ada apa? Sampaikan dong ke publik hasilnya seperti apa," tegasnya.
Dirinya menilai Disnaker belum sepenuhnya serius menangani dugaan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Padahal kata dia, Disnaker memiliki tugas melaksanaan pembinaan dan penempatan tenaga kerja, pelatihan kerja dan pendataan pencari kerja atau pengangguran serta pengelolaan kegiatan pembinaan hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
"Buat apa ada infoloker dan kebijakan yang dibuat pemerintah daerah soal tenaga kerja di karawang yang lebih memprioritaskan asal pribumi. Namun dalam praktek pelaksanaanya masih bisa diakali oleh oknum perusahaan," ungkapnya.
Sebelumnya sempat ramai salah satu calon tenaga kerja di karawang mengungkap adanya dugaan permainan curang yang dilakukan oleh salah satu perusahaan dalam proses perekrutan tenaga kerja.
Tenaga kerja karawang berinisial WS mengaku heran pada pelaksanaan interview di perusahaan karena jumlah para pelamar lebih banyak dari hasil yang lolos psikotes di Dinas Ketenagaan Kerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang.
Bahkan parahnya lagi penambahan peserta (gaib) yang mengikuti tes tersebut usianya tidak sesuai standar yang ditetapkan pada web info loker karawang.
"Jadi kejadiannya di akhir tahun 2023, saya sempat melamar di sebuah perusahaan di Kabupaten Karawang melalui web info Loker Kab. karawang dengan batas usia maksimal sekitar 25 tahun. Waktu itu saya lolos dan dapat panggilan untuk mengikuti psikotes yang digelar di kantor Disnakertrans Kabupaten Karawang. Dalam psikotes tersebut dibagi menjadi dua gelombang dengan masing-masing diambil 10 orang untuk lolos melanjutkan ke tahap interview di perusahaan, jadi total yang mengikuti interview sebanyak 20 orang," ucapnya.
Lanjutnya menjelaskan, pada saat interview di perusahaan kembali dibagi menjadi dua gelombang dengan masing-masing gelombang 10 orang tetapi yang aneh pada saat itu jumlah pelamar yang mengikuti interview jumlahnya lebih banyak dan usianya seperti melebihi batas usia yang ditetapkan pada web info Loker Kab. Karawang.
"Nah di situ saya sempat ngobrol dengan orang yang sama-sama interview dan katanya usinya sekitar 30 tahun, sedangkan batas usia pada infor Loker Kab. Karawang 25 tahun. Pada saat tes interview itu saya tidak lolos jadi saya menilai banyak pelamar titipan sehingga untuk mendapatkan pekerjaan dengan jalur murni 1 berbanding 1000. Loker di Disnakertrans seperti formalitas saja," tuturnya.
Sementara itu, warga Karawang lainnya berinisial M (22) mengatakan, dirinya cukup heran pada saat mengikuti psikotes yang digelar di Disnakertrans Karawang terdapat pelamar kerja yang tidak terdaftar untuk mengikut mengikuti psikotes.
Artikel Terkait
Ribuan Masyarakat Kabupaten Bandung Ikuti Bhayangkara RUN yang Digelar Polresta Bandung
Perekrut Selebgram Promosi Judi Online, Ditangkap Polresta Bogor Kota
Polda Jabar Amankan Otak Judi Online Jaringan Kamboja di Ciamis, Tampung Deposit Sampai Rp 356 Miliyar
KPK Tetapkan dan Tahan 3 Orang Tersangka Dugaan Kasus Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Barjas di Badan SAR Nasional