Libernesia.com – Program Makmur terus menyasar berbagai kalangan petani. Baru-baru ini, program yang diinisiasi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir itu membantu petani penggarap lebih sejahtera.
Petani penggarap merupakan petani yang tidak punya lahan. Hanya bermodal cangkul, mereka menggarap lahan milik orang lain. Pendapatan mereka berupa bagi hasil saat panen.
Beragam kendala kerap mereka hadapi saat bertani, mulai dari minimnya modal tanam, sarana produksi pertanian yang terbatas, hingga jeratan lintah darat dan aksi para tengkulak. Berbagai kendala itu membuat penggarap tak menikmati keuntungan panen secara maksimal.
Baca Juga: Pak Jokowi Tolong!! Dana Insentif Nakes RSUD Karawang Belum Dibayarkan Selama 14 Bulan
Pola masalah yang dialami petani penggarap itu umum ditemui di berbagai wilayah termasuk para petani di Desa Jebed Selatan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. “Melihat berbagai kendala petani penggarap itu, kita putuskan untuk bergerak membantu para petani tersebut,” ujar Saiful Rohdian, Koordinator Program Makmur Pupuk Kujang, Senin, 11 September 2023.
Saiful menuturkan, dalam membantu para penggarap itu, Pupuk Kujang tak sendiri. Sejumlah pihak ikut membantu. Salah satunya Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara (YBM PLN) cabang Semarang. Mereka menyalurkan dana untuk modal tanam kepada 15 orang petani penggarap di Jebed Selatan.
“Dengan bantuan dana dari Baitul Maal PLN, para penggarap ini tak perlu mengeluarkan modal tanam dan bisa langsung melakukan budidaya padi. Bahkan modalnya tak perlu dikembalikan, tapi digunakan untuk modal di musim tanam berikutnya sehingga dapat berkelanjutan,” ujar Saiful.
Baca Juga: Polres Karawang Ungkap Sindikat Pembuatan Dokumen Kendaraan Palsu di Jawa Barat
Dalam program Makmur untuk petani penggarap di Jebed Selatan, ujar Saiful, tim agronomis Pupuk Kujang mendampingi 15 orang petani dengan total luas lahan 5 hektare sawah.
“Para penggarap ini diajak untuk melakukan budidaya moderen dengan berbagai produk premium (non subsidi) buatan Pupuk Kujang. Kita perlakukan lahan sebaik mungkin dengan mengaplikasikan sistem pemupukan berimbang,” kata Saiful.
Saat mendampingi petani, ujar Saiful, tim agronomis Pupuk Kujang membantu segala kendala yang dihadapi petani saat budidaya.
“Kita berikan konsultasi dan pendampingan hingga panen maksimal,” kata Saiful.
Saiful menuturkan, bukan kali ini saja, Program Makmur dilakukan di Jebed Selatan. Sebelum membantu para penggarap, Program Makmur juga dilakukan ke kalangan petani lain. Hasilnya, panen petani meningkat dari awalnya 5 ton menjadi 7 hingga 8 ton per hektare setelah ikut Program Makmur.
Baca Juga: Selama KTT ASEAN, DAMRI Operasikan Armada Dukung Indonesia Sustainability Forum
Artikel Terkait
Bawaslu Warning Saran Ibadah Jangan Dijadikan Tempat Kampanye
Ada Kegiatan Ekplorasi Pertamina yang Tak Berizin di Karawang, Pemuda Pancasila Desak Pemda Bersikap
Selama KTT ASEAN, DAMRI Operasikan Armada Dukung Indonesia Sustainability Forum
Polres Karawang Ungkap Sindikat Pembuatan Dokumen Kendaraan Palsu di Jawa Barat
Pak Jokowi Tolong!! Dana Insentif Nakes RSUD Karawang Belum Dibayarkan Selama 14 Bulan