Cerita Prabowo Tentang James Bond Indonesia Asal Papua yang Selamatkan Sandera

- Rabu, 15 Maret 2023 | 19:14 WIB
Prabowo Subianto Bersama Warga Papua
Prabowo Subianto Bersama Warga Papua

Libernesia.com - Prabowo Subianto bercerita tentang seorang prajurit asal Papua yang seperti 'James Bond' ketika menyelamatkan sandera.

Cerita tersebut diungkap lewat akun facebooknya "Prabowo Subianto" yang di unggah pada Rabu 15/3/2023.

"Hari ini saya ingin berbagi kisah seorang putra daerah Papua namanya Peltu Bayani. Bayani dikenal begitu berani sehingga dia pernah menyusup ke kamp gerilya musuh sendirian tanpa senjata. Dia melewati para penjaga menuju orang-orang yang berkerumun di sekitar api unggun,"kata Prabowo dalam ceritanya.

Baca Juga: Diduga Kritik Gubernur Jabar, Seorang Guru Honorer di Cirebon Dipecat

Kemudian Prabowo melanjutkan ceritanya tentang seorang prajurit yang seperti Rambo.

"Dia meraih senapan mereka dan mengalahkan mereka. Ia bawa mereka kembali sebagai tahanan. Dia adalah tentara yang selalu tersenyum, suka bercanda juga. Jika ada Rambo di TNI, saya kira Bayani bisa memenuhi syarat untuk jadi Rambo,"katanya.

"Bayani direkomendasikan kepada saya oleh senior saya saat itu, Mayor Zacky Anwar, yang mengenal Bayani dari operasi di Irian Barat. Menurut Pak Zacky Anwar, Bayani adalah prajurit yang hebat di lapangan. Dia memiliki teknik lapangan yang hebat, kekuatan fisik yang hebat, dia bisa bergerak di hutan secara diam-diam,"lanjutnya lagi.

Satu kisah yang ingin saya ceritakan tentang Peltu Bayani terkait operasi pembebasan sandera Mapenduma, yaitu operasi militer untuk membebaskan sejumlah peneliti yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Lorentz ‘95 yang disandera kelompok GPK di daerah Mapenduma, Papua pada tahun 1996.

Baca Juga: Heboh Video Mesum Oknum Kades di Lebak bersama Honorer Dinsos

Dalam upaya membebaskan sandera tersebut, saya membentuk tim inti pembaca jejak yang terdiri dari pasukan Kopassus dan pasukan Kodam Cenderawasih. Mereka semua putra daerah.

"Kami memberi nama Tim Kasuari, dengan dipimpin langsung Bayani. Tugas mereka adalah masuk ke daerah yang paling sulit,"katanya lagi.

Pada tahun 1996, TNI tidak memiliki satelit, drone, dan pesawat pengintai yang baik sehingga sangat sulit untuk mendapatkan data intelijen yang mutakhir atau real time intelligence. Bahkan kita tidak memiliki peta topografi dengan skala 1:50.000. Yang ada hanya satu peta bagan yang terbuat dari tangan. Peta inilah yang akhirnya kita perbanyak.

"Menjelang saya memutuskan operasi akan dimulai, saya diberi tahu oleh peninjau dari luar negeri, yaitu dari Inggris. Mereka menyampaikan bahwa mereka telah berhasil menyelundupkan satu alat -beacon- pada saat mereka menitip obat-obatan, makanan, pakaian melalui Palang Merah Internasional kepada para sandera,"terang Prabowo.

Baca Juga: Pengendara Motor yang Tercebur di KW6 Ternyata Pensiunan PNS, Hingga Kini Belum Ditemukan

Menurut mereka, beacon ini bisa memberi sinyal dan menentukan exact location. Mereka menggunakan helikopter untuk mencari sinyal -beacon- tersebut. Setelah sinyal tersebut tertangkap dari atas helikopter, mereka menentukan exact location sasaran.

Halaman:

Editor: Nurdin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal SIM Keliling di Karawang, Senin 18 September 2023

Senin, 18 September 2023 | 07:44 WIB

Terpopuler

X