Libernesia.com – Tim inovasi PT Pupuk Kujang berhasil meraih prestasi tinggi di kompetisi inovasi tingkat internasional. Di ajang International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2022, tim inovasi Pupuk Kujang meraih nilai tertinggi dengan predikat excellent.
Peringkat itu didapat setelah juri terpukau menyaksikan penampilan tim Project Kendali Mutu (PKM) Saungku dari Pupuk Kujang.
Kepada dewan juri, PKM Saungku memaparkan inovasi pupuk spesifik untuk tanaman edamame.
“Pupuk spesifik yang kita buat berhasil meningkatkan produktivitas edamame dalam negeri. Kualitasnya pun meningkat sehingga memenuhi standar ekspor ke Jepang,” ujar Gunes dari tim inovasi Saungku, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga: BPK Temukan Ratusan Juta Rupiah Kerugian Negara Dalam Pembangunan Gedung Diagnostik RSKP Karawang
Di ajang internasional itu, PKM Saungku bersaing dengan 114 tim dari 10 negara. Setiap perwakilan menampilkan presentasi yang dikemas semenarik mungkin.
Menjadi salahsatu perwakilan perusahaan di klaster pangan, PKM Saungku menampilkan presentasi yang dikemas menggunakan format role play cerita rakyat dari tanah Sunda.
“Kita mengambil latar kita hidup di jaman kerajaan Padjajaran untuk memperkenalkan budaya agraris di Tatar Pasundan,” ungkap Gunes.
Presentasi yang menghibur namun tetap berbobot itu menjadi daya tarik tersendiri sehingga presentasi tidak monoton dan membosankan.
Baca Juga: Jadi DPO Renal dan David Tidak Koperatif Sejak Awal Pemeriksaan Kasus Penculikan 2 Wartawan Karawang
“Penampilan kita menyampaikan pesan jika Pupuk Kujang terus mengembangkan pupuk spesifik untuk setiap komoditas. Dengan pupuk khusus, pemberian nutrisi tanaman bisa lebih presisi karena formulanya disesuaikan dengan kebutuhan setiap tanaman,” kata Gunes.
Gunes menuturkan, dengan pupuk spesifik, suatu tanaman bisa tumbuh lebih maksimal, karena diberikan nutrisi tanaman yang tepat, tidak berlebihan atau kekurangan sehingga membuat kualitas dan kuantitas panen lebih meningkat.
“Dengan pupuk khusus, biaya tanam bisa ditekan, karena petani cukup membeli satu jenis pupuk, tapi bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Bertani jadi lebih hemat, lebih mudah dan simpel. Dalam aplikasi pupuk petani tak perlu lagi mencampur-campur pupuk,” kata Gunes.
Baca Juga: Siswa SMAN 1 Karawang Raih Prestasi Sepatu Roda di Tingkat Nasional-Internasional