Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Libatkan Tokoh Agama dan Para Dai

photo author
- Kamis, 6 Oktober 2022 | 20:56 WIB
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin

Kepala BKKBN Dokter Hasto menyebutkan, keberhasilan bagi sebuah negara bisa diukur melalui Human Capital Index, di mana sebuah negara di katakan maju jika masyarakat mempunyai umur yang panjang, sehat dan produktif.

Baca Juga: Dua Orang Kasus Penculikan Wartawan di Karawang Ditetapkan Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Gusti Apresiasi

Hal tersebut, katanya, tentu merupakan target bersama untuk mewujudkan generasi unggul bebas stunting berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, dimana target prevalensi stunting Indonesia harus di angka 14% pada 2024 mendatang.

Dokter Hasto menyebut stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh anak-anak akibat kekurangan asupan gizi.

Dampak yang ditimbulkan akibat stunting yakni tinggi badan yang tidak optimal sehingga badan menjadi lebih pendek, kurang cerdas dan pada usia 40 tahun mudah sakit-sakitan karena metabolisme tubuh yang berbeda.

Baca Juga: Waspada Anemia, Wabup Karawang Ajak Remaja Gemar Makan Sayur, Buah dan Minum Tablet Tambah Darah

“Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena kita menghadapi bonus demografi di mana usia-usia produktif harus benar-benar produktif dan berkualitas. Bonus demografi hanya sampai antara 2030-2040 sehingga setelah itu ada aging population, sehingga kalau tidak memanfaatkan generasi yang unggul maka kemudian kita tidak mentransfer bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan,” katanya.

BKKBN, sambung Dokter Hasto, juga terus melakukan kampanye tiga terlalu, yakni jangan menikah terlalu muda, jangan terlalu tua hamil, dan jangan terlalu sering hamil.

Selain itu BKKBN juga memiliki aplikasi Elsimil yakni Elektronik Siap Nikah Siap Hamil yang diperuntukan bagi calon pengantin untuk mempersiapkan kehamilan secara baik demi mencegah lahirnya kasus stunting baru.

Baca Juga: Capai Miliaran Rupiah, Ini Hibah yang Diberikan Pemkab untuk Polres Karawang

Sementara itu Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, acara Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah Untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting merupakan penjabaran dari perintah agama. Menteri yang akrab disapa Gus Yaqut ini menyebut Islam memerintahkan agar tidak mewariskan generasi yang lemah.

Kemenag sendiri memberikan dukungan penuh kepada BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting demi terciptanya generasi yang unggul demi kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Listrik Perumdam Karawang Diputus Gegara Terlambat Bayar Sehari, Apa Kabar PLN?

“Kami akan terus memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat bersama para Da’i dan Da’iyah. Kita juga terus akan meningkatkan kualitas bimbingan di masyarakat,” kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut juga menegaskan telah melakukan penguatan kepada petugas Kantor Urusan Agama (KUA) untuk memberikan bimbingan perkawinan dengan memasukan materi stunting kepada calon pengantin.

Lebih jauh dia menambahkan, sudah sangat tepat jika pemerintah melibatkan penyuluh agama, Da’i dan Da’iyah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Mereka bisa mengambil peran dalam setiap ceramah, kotbah, tausiah kepada masyarakat agar pemahaman tentang stunting ini bisa lebih mudah dimengerti.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: A. Mahendra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Manfaat dan Tips Cek Gula Darah Rutin Mandiri

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:14 WIB

Lantik 377 PPPK Anyar, Ini Pesan Kepala BKKBN Jabar

Selasa, 30 April 2024 | 13:54 WIB

Gejala Polio Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Minggu, 31 Maret 2024 | 22:45 WIB

Terpopuler

X