“Jadi, kecil lah, otomatis industri-nya kecil, kan? Tenaga kerja di sana juga kecil. Oke, bagus. Ada WHO di belakangnya, ada ini dan lainnya,” tambahnya.
Saat diskusi dengan pegawai DJP itu, Purbaya mengungkapkan bahwa belum ada program yang disiapkan untuk mengatasi efek pengangguran.
“Kalau gitu, nanti kita lihat, selama kita enggak bisa punya program yang bisa menyerap tenaga kerja yang nganggur, industri itu enggak boleh dibunuh, itu kan hanya menimbulkan orang susah aja, tapi memang harus dibatasin yang ngerokok itu,” sambungnya.
“Tapi enggak boleh dengan policy untuk membunuh industri rokok, tenaga kerja dibiarin tanpa kebijakan bantuan dari pemerintah,” tegasnya.
***
Artikel Terkait
RSUD Jatisari Berikan Pelayanan Pemeriksaan Gratis di Acara HUT Desa Bolonggandu Karawang
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, RSUD Jatisari Resmi Buka Layanan Ortopedi
BGN Surati SPPG Bermasalah, Dapur Penyebab Keracunan Massal Ditutup hingga Tim Investigasi Mulai Bekerja
Dari Burger hingga Spageti, Ahli Gizi Pertanyakan Arah Menu Makanan di Program Makan Bergizi Gratis