Fitri menuturkan, usaha kripik tempe miliknya yang berlokasi di Kedamaian, Kota Bandarlampung itu sudah tidak memproduksi keripik tempe sejak tiga hari lalu.
Baca Juga: Tinjau Taman Ade Irma, Bupati Prioritaskan Pembangunan Taman
“Iya, 3 harian kita enggak produksi. Iyah rugi juga, belum lagi karyawan kan terpaksa enggak kerja. Kasian juga kan. Dalam satu hari kita produksi tempe kadang 22kg sekarang langka minyak paling banyak 11kg,” tuturnya.
Di tengah badai persoalan minyak goreng dan tempe ini, Fitri pun berharap agar pemerintah segera bisa hadir mengatasi masalah.
“Harapan kita untuk pemerintah yah jangan dipersulit kaya gini lah, cepat diatasi masalah ini. Saya juga ibu rumah tangga, susah nyari minyak ini,” ungkap Fitri Aryani.***